Ketika memulai software ETAP untuk pertama kalinya, maka kamu akan menemukan layout dari software kurang lebih akan seperti ini:
pada deretan toolbars di sisi atas kamu akan menemukan command pengaturan standard seperti File, Edit, View, Project, Library, Defaults, Tools, RevControl, Real Time, Window, dan tombol paling sakti yang terakhir adalah Help :)
Tombol tombol tersebut bisa kamu explore sendiri nantinya tapi ada satu menu yang menurut saya harus banget kamu sering pakai untuk sekadar menguasai atau mengetahui pemakaian software ini adalah Help. Feature Help di software ini sangat sangat membantu, bahkan untuk beberapa hal dijelaskan basic engineering knowledgenya bahkan standard yang dipakai untuk melakukan perhitungan atau simulasi. Jadi sering sering dipakai ya :)
Dibagian tengah atas kamu akan menemukan modul toolbar yang berisi simulasi simulasi jenis apa saja yang bisa kamu pakai pada software ini:
Dari paling kiri ke kanan secara berurutan adalah Load Flow, Unbalance Load Flow, ANSI Short Circuit, Motor Starting, Harmonic study, Transient Study, STAR (relay coordination), Reliability, Optimum Load Flow, DC Load Flow, DC Short Circuit, dan terakhir Battery Sizing. Ketika salah satu modul simulasi ini dipilih, maka pada sisi kanan akan muncul detail command untuk melakukan analisis. Sebagai contoh ketika kita pilih load flow modul, maka akan muncul analysis toolbar format sebagai berikut:
Kita lanjutkan, pada sisi paling kiri dari Modul toolbar tersebut (gambar pensil) adalah edit mode, dimana option ini kamu pilih ketika hendak menambahkan atau merubah one line diagram.
ketika kamu memilih edit mode, maka pada sisi kanan layout akan muncul elemen elemen AC, DC, maupun instrumentasi yang bisa ditambahkan pada one line diagram.
Ada beberapa rule of thumb penting yang harus kamu ingat ketika menggunakan software ini. Lumayan banyak, tapi nanti seiring penggunaan kita akan hapal dengan sendirinya kok. Rule of thumb diantaranya:
- Semua penamaan element secara default terdiri dari (Default ID) + (A unique Number). Sebagai contoh ketika kita menambahkan satu bus, maka secara default bus yang pertama kali muncul akan memiliki nama Bus1. Bus kedua yang kita tambahkan akan bernama Bus2 dan seterusnya.
- Ada beberapa cara untuk menghubungkan Bus dengan Element:
- Letakkan kursor diatas pin dari suatu element, maka pin tersebut akan berwarna merah.
- Tarik Element yang hendak ditambah dan letakkan pin nya pada bus.
- Bus sebenarnya adalah pin yang panjang.
- Relay tidak bisa dihubungkan langsung dengan bus.
- Hanya satu pin dari suatu element yang bisa dihubungkan dengan bus yang sama.
- Menghubungkan element dengan element:
- Taruh kursor diatas pin suatu element, left clik lalu drag mouse nya ke element yang hendak kita hubungkan. Ketika sisi pin element yang dituju berwarna merah, kita lepaskan left click kita.
- Tarik dan lepaskan protective device dengan posisi pin nya berada diatas pin dari cabang atau beban.
- Tarik protective device ke koneksinya langsung.
- Antar cabang tidak bisa dihubungkan secara langsung, ETAP secara otomatis akan menyisipkan bus ke dalam one line diagram kita.
- Jika one line diagram kita ada kemungkinan bersilangan atau bertumpuk, bisa kita rapihkan dengan menggunakan remote connector. Sehingga one line tetap terlihat rapi:
- Menambahkan element proteksi bisa dilakukan dengan insert element ke dalam one line yang sudah ada tanpa kita merubah koneksi yang sudah ada antara bus dengan element. Contohnya jika kita hendak menyisipkan Circuit Breaker dan Fuse diantara Bus dan Trafo maka setelah kita pilih element CB dan Fuse nya bisa kita ambil langsung dan letakkan diantara Bus dan Trafo.
Oke, sampai sini dulu pendahuluan terkait penggunaan ETAP nya. Next time akan kita lanjut dengan cara create project dan kita lakukan sedikit simulasi. Thank you :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar